UIN Maliki Malang menggelar workshop Pengembangan Kurikulum Hybrid Learning dan International Cyber Learning Class (ICLC) pada, (11/8/2022) sampai (13/8/2022) di Hotel Klub Bunga Batu. Kegiatan ini merupakan inisiasi Wakil Rektor Bidang Akademik.

Terdapat 35 peserta dari sivitas akademika, mulai dari pimpinan kampus, fakultas, dan unit yang hadir dalam agenda ini. Prof. Umi Sumbulah, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Maliki Malang mengungkapkan bahwa ICLC ini sangat penting untuk mewujudkan goal UIN Maliki Malang sebagai kampus unggul bereputasi internasional.

[alert color=green title=”” align=left]“ICLC ini penting karena dapat mendorong seluruh sivitas akademika bersama-sama mewujudkan Perguruan Tinggi Bereputasi Internasional,” ungkapnya saat memberikan sambutan di hari pertama workshop.[/alert]

Umi juga menjelaskan, output dari agenda ini adalah terbentuknya buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh atau International Cyber Learning Class (ICLC) serta Pedoman Penyelenggara Kelas Internasional di UIN Maliki Malang.

Di hari kedua, pelaksanaan workshop ICLC ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode tatap muka yang dihadiri 35 peserta dan metode daring yang dihadiri 140 peserta melalui Zoom Meeting. Pemateri di hari kedua ini diisi oleh Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls., Ketua ICE Institute, UT Jakarta. Prof. Paulin membahas tentang Tantangan dan Strategi Penyelenggaraan Hybrid Learning dan International Cyber Learning Class.

“Isunya yang sekarang ini adalah akses pemerataan kualitas. Saat ini Transformasi Belajar Mengajar harus dirubah Dari Kampus menjadi Dari Mana Saja, Mengajar menjadi Belajar,” jelasnya.
Materi selanjutnya diisi oleh Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.Si., dari Universitas Pendidikan Indonesia. Ia menjelaskan bagaimana opsi pembelajaran dapat dilakukan dalam 3 opsi, diantaranya, Synchronous (langsung dan Maya/Virtual Synchronous), Asychronous (Mandiri/Self Asycronous), dan Kolaboratif (Asychronous Colaboratif).

Pembelajaran di era 4.0 merupakan pembelajaran yang memadukan human touch dengan technological touch secara seimbang, pembelajaran hybrid yang menguatkan kompetensi spiritual, karakter, dan unjuk kerja. Hal ini cocok diterapkan di UIN Maliki Malang yang merintis menjadi perguruan tinggi bereputasi internasional. (*)

* Sumber

Similar Posts